Powered By Blogger

Minggu, 13 Mei 2012

…Inovatifnya Negeri Belanda…



 Sejak kuliah di Fakultas Hukum, saya tidak asing lagi dengan istilah-istilah dalam Bahasa Belanda. Mengapa? Hal ini dikarenakan hukum di Indonesia sekarang ini masih merupakan warisan dari Belanda. Ini menjadi keunikan tersendiri  di saat bidang keilmuan lain diwarnai dengan berbagai istilah dalam Bahasa Inggris, ilmu hukum malah menjadi sangat berbeda dengan dominasi Bahasa Belanda. Namun, ini tidak membuat saya risih dan susah…malah dengan banyaknya istilah dalam Bahasa Belanda di berbagai mata kuliah hukum membuat saya menjadi penasaran dan lama kelamaan berkembang menjadi keingintahuan untuk mengenal lebih jauh tentang negeri yang dikenal dengan sejuta tulip ini. Selain untuk mempermudah dalam mengetahui arti dari istilah-istilah hukum tersebut, keingintahuan tentang negeri tulip ini semakin hari semakin besar. Mengapa?

Seorang dosen pengajar di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Sulawesi Tengah yang pernah mengikuti Transportation Engineering Program di Technology University Delf (TU-Delft), The Netherlands, bercerita banyak kepada saya tentang Negeri Belanda yang sangat inovatif dan selalu mengedepankan apa yang menjadi kebutuhan bagi masyarakatnya, kesejahteraan dan kebutuhan masyarakatlah yang menjadi prioritas utama. Belanda melakukan inovasi-inovasi seperti kita ketahui sebagian besar daratan di Belanda lebih rendah di bawah permukaan air laut sehingga Belanda membuat bendungan yang dapat mengontrol tinggi rendahnya air yang kemudian terhubung dengan kanal-kanal yang membelah kota-kota yang ada di Belanda. Selain merasakan manfaat dari bendungan yang menahan masuknya air laut, pemanfaatan kanal-kanal ini juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat karena kanal ini dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air yang menghubungkan antara kota satu dengan kota lainnya dimana masyarakat umum maupun para pedagang dapat memanfaatkannya membawa barang dagangannya dari satu kota  ke kota yang lainnya. Tidak hanya itu beliau juga menceritakan bahwa selama 2 tahun lebih belajar di Belanda, tak pernah sedetik-pun terjadi pemadaman listrik, Hal ini tidak terlepas dari negeri yang sangat inovatif ini…
 Pada abad 13 masih banyak tanah di Belanda di bawah permukaan air. Negeri yang inovatif ini selanjutnya memanfaatkan hembusan angin yang kencang dengan  menggunakan kincir angin untuk mengatasi masalah tersebut. Air tanah dialirkan menggunakan kincir air yang ada di dalam bangunan kincir angin untuk kemudian di bendung, sedangkan fungsi lain dari kincir angin untuk mengeringkan permukaan tanah yang masih basah tak hanya itu dengan pemanfaatan tenaga angin memutar blade yang terpasang pada turbin angin menyebakan transmisi yang  terpasang pada poros berkecepatan tinggi memutar generator untuk menghasilkan energi listrik, nah…pasokan listrik-pun bertambah…sungguh inovatif negeri ini…masyarakat-pun menikmatinya. Hal ini semakin membuat saya penasaran untuk mengunjungi negeri ini…masyarakatnya pun menikmati hasil dari inovasi tersebut, tak heran jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan negeri ini sebagai negeri paling bahagia ke-4 di dunia, setelah Denmark, Finlandia, dan Norwegia dan Negeri Belanda merupakan negara terbaik ketiga di dunia dalam hal Work-LifeBalance menurut The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang merupakan organisasi internasional yang bertujuan untuk kerjasama dan pengembangan ekonomi. Hal ini lagi-lagi tak lepas dari inovasi yang dilakukan negeri ini. Hal ini semakin membuat saya termotivasi mengunjungi negeri ini yang sangat inovatif ini, baik sekedar berkunjung maupun memperdalam pengetahuan tentang ilmu hukum kelak, semoga semua terwujud, aamiin…

36 komentar:

  1. inovasi yang menarik dan sangat mungkin untuk diterapkan di Indonesia, Indonesia mulai sekarang harusnya mengambil langkah seperti ini, yaitu baralih dari bangsa yang konsumtif menjadi bangsa yang inovatif.

    BalasHapus
  2. Indonesia sebenarnya bisa jadi negeri paling bahagia andai manajemen nya rapi dan mengutamakan rakyat!

    BalasHapus
  3. sebagai lulusan fakultas hukum di Indonesia tidak dapat dipungkiri kalo Belanda adalah negara pertama yang ingin kita kunjungi di Eropa. kemarin saya sempat membaca novel di Sastra lama INA, betapa menghormatinya negara tersebut terkait dengan hak-hak warga negaranya (berbanding terbalik dgn INA padahal kiblat pelajaran hukum kita disana). Saking berminatnya saya terhadap Belanda, beberapa bulan lalu saya sempat berencana Kursus Bahasa Belanda (kebetulan kosan dekat Kantor Dubes Belanda)sekalian memperdalam khazanah pengistilahan dalam ilmu Hukum. tapi niat tersebut saya tinggalkan setelah mengetahui bahwa belanda yang maju dalam peradaban tersebut mulai meninggalkan jati diri bangsanya sendiri dengan menerapkan bahasa inggris sebagai bahasa pendidikan mereka didalam kampus. Ada dua Universitas terkemuka belanda yang mulai menerapkan kebijakan tersebut yakni Utrect University dan ....(yang satu lupa).

    BalasHapus
  4. mungkin inovasi2 yang dilakukan Belanda itu bisa diterapkan di Indonesia. memang bukan hal yang mustahil, tetapi untuk penerapannya akan menjumpai hambatan. permasalahan utama adalah Indonesia belum siap dengan inovasi2 tersebut.

    sebenarnya di indonesia suada banyak inovasi yang dikembangkan, justru oleh masyarakat, bukan pemerintahnya. tapi, inovasi yang muncul di Indonesia masih dalam kapasitas kecil, seperti energi alternatif, dll. bedanya, di Belanda mungkin pemerintahnya mendukung secara nyata, tidak hanya mendorong munculnya inovasi seperti pemerintah Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya harus ada dukungan dari pemerintah kita angin di Indonesia juga berpotensi, sungai kita juga bagus sisa dibersihkan, kanal d jakarta bagus untuk transportasi bawa air

      Hapus
  5. Postingan : "belanda melakukan inovasi-inovasi.."
    Komentar Friendly19 : "sebenarnya di indonesia suada banyak inovasi yang dikembangkan, justru oleh masyarakat, bukan pemerintahnya"

    Apa yang melakukan inovasi di Belanda itu pemerintah?
    Apa benar inovasi energi alternatif itu inovasi masyarakat tanpa bantuan pemerintahnya?

    Terlalu sibuk kita menyalahkan pemerintah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap mantap mantap harusnya kembalikan pada diri sendiri kak di, daripada menyalahkan pemerintah terus

      Hapus
    2. pemerintah memang harus dikritik,dengan adanya kritikan pun tidak mendengar apalagi cuma diam. mengenai inovasi, pada dasarnya terlahir di individu (rakyat)tapi tidak akan besar tanpa adanya dukungan dan perlindungan pemerintah.peneliti/inovator kita telah banyak tapi bangsa luar lebih mengahargai mereka ketimbang bangsa kita sendiri dengan memberikan dukungan biaya terhadap penelitiannya. beda dengan indonesia, yang maunya cuma instan. makanya saya sangat sependapat dengan pernyataan BJ Habiibi kalo proyek Mobil Esemka cuma mainan anak kecil. jika ingin merancang dan membuat jangan hanya menggunakan tenaga ingusan begitu (tanpa menghormati karya Esemka yang hanya RAKITAN dalam negeri). perlu penilitian mendalam. yang mirisnya produk Esemka hanya digunakan untuk pencitraan oknum tertentu. yang kedua tentang perlindungannya, sebenarnya aturan tersebut telah sangat jelas dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 ttg hak cipta. namun penyakit kita dassolen yang selalu berbeda dengan dassein.

      Hapus
    3. yayayyaya lagi-lagi cuma pencitraan jadi mobil Esemka cuma mainan anak-anak ya bro....hehhehehe lagian itu bukan sebuah inovasi hanya mengikuti yang ada....betul kita cenderung instan....

      Hapus
    4. mungkin tidak usah betul2 dijawab juga sih ya pertanyaannya..
      Saya lebih ke mempertanyakan dasar klaim2 dari komentarnya..

      Saya ngerti bahwa pemerintah sepatutnya mendukung, melindungi, dan menciptakan lingkungan/sistem yang kondusif untuk lahirnya inovasi.
      Dan yang saya maksud "terlalu sibuk", bukan dilarang mengkritik pemerintah, cuma terlalu sibuk.
      Saya kira bisa dilihat dari kalimatnya, yang mengharapkan inovasi itu harusnya dari pemerintah, bukan rakyat. Keanehan2 dikomennya, IMO, seolah terlalu desperate mencoba menunjukkan kesalahan pemerintah, sehingga perlu dipertanyakan dasar2nya, (IMO lagi)

      Kalau pemikiran seperti itu keluar dari mahasiswa, saya kira agak2 menyedihkan..
      CMIIW :)

      Hapus
    5. sepengatahuan saya.saya tidak mengatakan baik secara tertulis maupun tersirat postingan sebelumnya ttg mengaharapkan inovasi dari pemerintah tapi pemerintah sebagai penyokong (dukungan dan perlindungan inovasi). tapi jika diartikan dengan hal tersebut tidak masalah juga, karena pada di UUD tahun 1945 sebagai dasar konstitusi banyak kalimat pada Pasalnya yang mengcantumkan bahwa Fungsi Negara adalah sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,jadi pemerintah harus melakukan cara apapun untuk tujuan itu (didalamnya ada inovasi). dan inovasi yang lahir dari individu/rakyat tidak akan berfungsi untuk kebanyakan rakyat jika tidak disokong oleh kekuasaan (contoh dari sedikit dari kebijakan pemerintah yang penulis patut dihargai adalah kebijakan ttg alih fungsi minyak tanah ke Gas,kebijakan pengembangan Mobil/motor Hibryd yang sementara digencar2kan). dan selayaknya postingan balasan disertai dengan contoh dan aturan yang melatar belakangi komentar.

      Hapus
    6. Komentar Friendly19 : "sebenarnya di indonesia suada banyak inovasi yang dikembangkan, justru oleh masyarakat, bukan pemerintahnya"

      Ini yang saya komentari dari awal, dan saya belum pernah ganti arah
      Saya tidak mengomentari komentar Mas Fauzi Sain :)

      Hapus
  6. Belanda memang salah satu negara ter Inovatif di dunia, namun jangan salah, itu semua karena pemerintah Belanda sangat mendukung dan memfasilitasi setiap inovasi (sekecil apapun itu namun berguna bagi banyak orang) setiap warganegaranya, ini berbanding terbalik dengan Indonesia, yang tempe (HAKI) saja di claim Jepang, Pemerintah kita tenang-tenang saja, saya yakin banyak potensi yang belum tersalurkan milik warga negara Indonesia namun belum ada ruang untuk mengeksplornya lebih jauh..
    kita memang sepantasnya "waah" terhadap Belanda, namun kita wajib berbangga menjadi manusia Indonesia dan terus berharap agar setiap pertambahan waktu Pemerintah Indonesia dapat berbenah diri dan mendukung setiap inovasi yang akan dibuat oleh setiap warganya tanpa ada unsur kolusi dan nepotisme..
    Viva Indonesia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kanda di belanda juga pasti tak ada KKN

      Hapus
    2. bagaimana contohnya pemerintah belanda mendukung dan memfasilitasi inovasi?
      bagaimana contohnya pemerintah indonesia tidak mendukung inovasi?
      Apa dengan tidak(/lupa/entah apa) mematenkan inovasi seperti tempe lantas dicap tidak mendukung inovasi?

      Hapus
    3. bukanka saya pernah dengar dan liat talkshownya d tv ternyata kendala penelitian di indonesia di kasi waktu singkat sekali tiap tahun harus lapor bikin proposal klo di luar negeri di biarkan berkreasi, buktinya Belanda tulip pun di jadikan sumber devisa negara melalui rekayasa genetik, banyak bukti inovasi mereka yg dinikmati masyarakat kita mana???

      Hapus
    4. "kita mana???" apa karena kita tidak pernah dengar/liat lantas tidak ada?
      iya, tidak pake celana dalam ka sekarang.. :))

      Hapus
    5. maksudnya kanda???hehehhe
      maksudnya saya ya kita punya banyak ahli dalam bidangnya cuma inovasi-inovasi anak bangsa yang dipergunakan oleh pemerintah sangat jarang dan tepat guna bangsa kita cenderung impor, kita butuh alat deteksi peringatan dini tsunami yg notabene diperlukan bangsa kita sendiri....malah kita impor dan tidak dirawat walau harganya selangit...bangsa kita butuh...tapi malah impor tidak banyakkah ahli di negeri kita ini yang bisa menghasilkan inovasi tepat guna, bagaimana kanda?

      Hapus
    6. maksudku saya, jgn sampai ada inovasi yg berhasil tapi tidak diberitakan, trus kita tidak tahu, trus kita bikin klaim indonesia tidak punya inovasi, trus bertanya "kita mana???"

      ttg tsunami, concern kita ke tsunami kan baru serius setelah kita kena tsunami (as always). Jadi mungkin logikanya : mana sempat nunggu penelitian, terpaksa impor. Alat yang bisa dipercaya dan jelas kualitasnya tentu jadi perhatian.
      Ini teori sih, tapi logis toh.

      Masalah kita lemah di perawatan sih itu masalah klasik, jalan yg lubang2 misalnya. Kalo mau dibahas kenapa begitu, panjang lagi ceritanya :)

      Sebagai bagian anak bangsa saya gak berani bilang "Inovasi2 anak bangsa kurang tepat guna".
      Saya tidak mengerti kenapa ko berani...

      Hapus
    7. hahahhaha klo masalah jalanan ma proyek bang....banyak potongannya ....tu bagaimana bisa bikin jalanan atau terobosan yang inovatif jalanan yg standar saja anggarannya di bonsai, kasihan apalagi proyek penelitian ya....

      Hapus
  7. assalamu a'laikum...wah..ternyata belanda negara paling bahagia ke-4 yah..tidak salah kalau bang fadli dan bang fauzi sain mau ke belanda..sy kira rata2 anak2 fakultas hukum di indonesia mau ke belanda juga yg merupakan bagian sejarah dari hukum kira..selain utk melihat negaranya yg inovatif, juga utk menimba ilmu di universitas2 yg sangat terkenal..mudah2an mimpi dari bang fadli dan fauzi, mnjadi kenyataan, dan membagi ilmunya ke kami ini yg masih perlu belajar banyak soal ilmu hukum..dan juga demi kemajuan bangsa kita ini..
    tidak perlu saling menyalahkan tentang apa yg salah dgn negara ini...
    tp berikan yg terbaik bagi indonesia demi kemajuan negara ini..agar indonesia bisa menjadi negara paling bahaiga ke-1..
    amin..
    wassalam

    BalasHapus
  8. aamiin mari kita belajar ke Belanda dengan sumber daya alam terbatas bisa memakmurkan dan memenuhi apa yang dibutuhkan bangsanya...

    BalasHapus
  9. Indonesia memang pernah dijajah sama Belanda..., tapi memori buruk yang pernah ditinggalkan oleh Belanda jangan sampai membuat kita sebagai Negara yang masih dalam proses perkembangan masih ada rasa canggung untuk belajar dan meneladani sikap positif dari Belanda tersebut. Banyak hal positif yang sebenarnya dapat kita terapkan di Indonesia ini, namum kita sebagai Bangsa Indonesia masih kurang kesadaran diri akan hal-hal positif tersebut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kita harus banyak belajar dan mengambil pelajaran positif dari mereka

      Hapus
  10. keren....^^

    tp, pertanyaan liar yg sering muncul d kepala sy selama ini adalah negara qt bekas jajahan Belanda tapi entah knp sy tidak dpt melihat hasil pemikiran "peninggalan Belanda" yg tercermin dr sikap & tindak masyarakat Indonesia.

    semangat menuai ilmu, semoga mimpix k negeri kincir angin terwujud ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin
      aamiin
      aamiin
      semoga saudari impiannya juga bisa terwujud ke Eropa...

      Hapus
    2. jangan salah saudari indar, sangat banyak pemikiran2 VOC (kumpulan pengusaha Belanda yang menjajah krn pada dasarnya kita tidak dijajah oleh Kerajaan Belanda)yang meresap kedalam Indonesia hingga kini. Korupsi,penyuapan,Penindasan,Pembunuhan terhadap yag membangkang adalah salah satu dari sekian banyak hal yang ditanamkan Belanda kedalam negara kita. mengapa saya hanya menyebutkan yang jelek krn VOC pada dasarnya tidak pernah mengajarkan masyarakat untuk cerdas. kalo teman2 mengingat adanya program Balas budi belanda,yakni edukasi, irigasi dan transmigrasi. hal tesebut pada dasarnya bukan untuk mencerdaskan tapi memenuhi tenaga administari dalam pabrik2 gula di Jawa timur dan Sumatra. terus teman2 juga pernah mendengar Stovia (Sekolah Kedokteran)hal tesebut hanya untuk membantu tenaga medis dalam perang belanda Belanda untuk melawan negeri sendiri (Baca perang Aceh,Perang Bali, Perang Sulawesi. terus yg bisa bersekolah di STOVIA hanya keturunan Bupati (Priyai) yg tidak pernah bangga sebagai warga pribumi.kalo ada hal kebaikan yang menyebabkan kita merdeka hingga skr, itu bukan ajaran Belanda pemikiran yang mereka lihat tentang perlawanan suatu daerah terhadap negara penjajah (perlawanan dr. Jose Rijal Terhadap Spanyol tahun 1920)

      Hapus
    3. tapi negara belanda semakin maju ya, kenapa kita tidak belajar dari sana daripada menyalahkan masa lalu, malaysia di jajah inggris tp kan maju juga jajahannya tuh...mari kita belajar dari sisi positifnya dari segi SDA kita kurang apa, sedangkan Belanda dengan kemampuan terbatas dapat mensejahterahkan dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya

      Hapus
  11. setelah dijajah sama Belanda, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Namun, saat Soeharto menjadi Presiden, Indonesia boleh dibilang kembali dijajah oleh negara-negara kapitalis hingga sekarang. Era sekarang adalah imperealisme modern, penjajahan fisik tidak lagi dilakukan, yang dilakukan adalah dominasi politik dan eksploitasi ekonomi.

    Harusnya Indonesia seperti Korea, yang karena sangat membenci Jepang, negara yang sejak dulu sering mengganggu Korea dan bahkan pernah menjajah Korea, berusaha keras melebihi kemajuan yang diraih oleh Jepang. Hasilnya adalah mereka bisa menjadi salah satu pesaing utama Jepang dalam industri manufaktur dan jasa.

    Pemerintah skarang memang sudah lebih baik dari sebelumnya utamanya dalam memajukan perekonomian, namun memang harus diakui bahwa kondisi sekarang oleh banyak orang masih belum memuaskan.

    Imran M.

    BalasHapus
  12. masih harus banyak belajar KKN hampir di semua lini...

    BalasHapus